Konspirasi G30S PKI dan Kesaktian Pancasila

sumber

Konspirasi G30S PKI 30 September 1965 terjadi sebuah sejarah buruk di negeri ini, sejarah yang dicatat dan dikenal dengan tragedi G30S/PKI. Namun Hingga kini peristiwa ini merupakan sebuah tragedi yang masih buram yang masih menyimpan segala kesimpang siuran.

Buramnya tragedi ini semakin dipercaya setelah sebuah situs, yakni Whistle Blowler Indoleaks merilis sebuah dokumen visum para korban keganasan PKI pada 30 September tersebut pada tanggal 13 Desember 2010, yang mengungkapkan sesuatu yang berbeda dengan sejarah yang dipelajari sejak bangku Sekolah Dasar dan sebuah film dokumenter yang disutradarai Arifin C Noer dan dibintangi oleh artis terkenal saat itu diantaranya Ade Irawan, Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Sofia WD, yang saat Orde Baru menjadi suatu tayangan wajib yang harus ditonton setiap tanggal 30 September.

Beberapa hal yang diungkapkan oleh situs Indoleaks adalah S. Parman hanyalah mengalami luka tembak & patah tulang, yang tentunya berbeda dengan yang disebutkan di dalam catatan sejarah Orde Baru, mengalami penyiksaan paling sadis seperti Letjen R Soeprapto, Mayjen Soetoyo dan Lettu Pierre Tendean. Mereka antara lain disilet, disundut, bahkan sampai dipotong alat kelaminnya. Selain itu situs tersebut juga mengungkapkan berdasarkan penemuan bukti visum yang mereka publikasikan yang dipercaya sebagai hasil visum 5 dokter RSPAD yaitu dr Roebino Kertopati, dr Frans Pattiasina, dr Sutomo Tjokronegoro, dr Liaw Yan Siang, dr Lim Joe Thay, pada 5 Oktober 1965. Dokumen ini bercap Panitera Mahkamah Militer Luar Biasa, diduga dari sinilah dokumen itu diperoleh, bahwa Pierre Tandean tidak dimutilasi serta organ tubuh dari Letjen Soeprapto sebetulnya utuh, dan hal ini sangat berbeda dengan sejarah yang diketahui publik selama ini dan film karya Arifin C Noer tersebut.

Fakta sejarah belum benar-benar terungkap dengan jelas dan masih sangat buram, sebagai publik yang awam dan tidak mengerti apa maksud dari semua itu, kepentingan apa yang mendalangi Indoleaks mengungkapkannya, atau kepentingan apa pihak Orde Baru ataupun TNI menutupi semua ini (apabila yang diungkapkan Indoleaks adalah benar). Semuanya masih buram.

Hari Kesaktian Pancasila

“Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30 September (G30SPKI). Pemberontakan ini merupakan wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta. Namun berkat kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan. Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S-PKI dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan.” (http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila)

Gerakan 30 September dianggap sebagai usaha dari sebuah Partai Komunis Indonesia untuk menggantikan Ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila, Namun usaha itu mengalami kegagalan itulah sebabnya 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. PKI dianggap melakukan sebuah gerakan kudeta untuk mengambil alih tampuk kekuasaan di negeri ini, yang dimana saat itu kekuatan politik dikuasai oleh tiga kekuatan besar yakni Nasionalis, Agamais, dan Komunis. Kondisi yang sangat gaduh ditambahnya tingkat inflasi negara yang merajalela memperburuk keadaan.

Asal muasal kejadian ini disebabkan karena usaha PKI untuk membentuk “Angkatan Kelima” beranggotakan petani dan para buruh yang bermaksud untuk menentang Federasi Malaysia. namun Gagasan ini ditentang keras oleh AD. Untuk memperkuat gagasannya, PKI mulai meniupkan adanya dewan jenderal. PKI mengklaim menemukan “dokumen Gilchrist” yang antara lain di dalamnya terdapat kalimat : “ …masa depan kerja sama dengan teman-teman kita di AD” . Kata “teman-teman kita di AD” diterjemahkan PKI sebagai adanya dewan jenderal. Gilchrist adalah nama duta besar Inggris di Indonesia. Kegaduhan ini berlangsung dengan Presiden Sukarno berada di pusat. Saat presiden sakit keras, maka, situasi menjadi sangat matang, dan meletuslah peristiwa yang dikenal sebagai Gerakan 30 September itu. Jenderal Suharto mengatakan bahwa gerakan ini adalah sebuah usaha kudeta untuk mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang sah, dan pasti didalangi oleh PKI, maka pada tanggal 12 Maret 1966, dengan SUPERSEMAR, Jenderal Suharto membubarkan PKI dan menyatakan bahwa PKI dan seluruh organisasi lain yang terkait dengannya dinyatakan terlarang, termasuk ajaran-ajaran komunisme/marxisme, dan Leninisme. Hal ini diperkuat dengan TAP No XVIII/MPRS/1966.

Gerakan 30 September dinyatakan sebagai gerakan untuk menggantikan Ideologi Pancasila dan mengalami kegagalan mengganti Ideologi Pancasila tersebut, oleh karena itu Pancasila masih tetap dipakai sebagai Ideologi Negar ini, dan disebut sakti karena bertahan dari berbagai usaha menggantikannya.

Sejarah tinggal sejarah, semoga terungkap mana yang menjadi kebenaran, dan sejarah dapat menjadi pelajaran untuk menata kehidupan negara ini kedepannya. SEMOGA.

sumber

Satu komentar di “Konspirasi G30S PKI dan Kesaktian Pancasila

  1. soekarno punya musuh bernama penjajah, soeharto punya musuh bernama PKI, persiden selanjutnya gak punya musuh. Kenapa? mereka gak bisa buat. hati-hati dengan pemikiran semacam ini.

Tinggalkan komentar